Gempa Haiti 7,1 SR : Ratusan Staf PBB Hilang

Gempa Haiti yang berkekuatan 7,1 SR dan mengakibatkan tsunami diberitakan bahwa Kantor Perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa di Port-au-Prince, Haiti hancur setelah gempa berkekuatan besar melanda negara itu. Siaran resmi PBB menyebutkan, kantor perwakilan mereka mengalami kerusakan yang cukup serius. Dalam siaran itu juga disebutkan, mereka kehilangan kontak dengan sejumlah besar personel PBB yang ditempatkan di negara itu. "Sejauh ini, kami hanya bisa mengatakan mereka hilang. Namun kami memang masih terus mengupayakan kontak dengan mereka," kata Alain Leroy, pimpinan operasi penjaga perdamaian PBB.

Menurutnya, kantor United Nations Stabilisation Mission in Haiti (MINUSTAH) tersebut memang hancur, termasuk sejumlah instalasinya. Sarana komunikasi juga terputus sama sekali. Hingga saat ini, pihaknya masih berusaha mendapatkan kontak dengan mereka.MINUSTAH berdiri sejak 2004 diperkuat oleh 7.060 tentara dan 2.091 polisi. Mereka bertugas menjaga perdamaian di negara berpenduduk 8 juta di kepulauan Karibia ini.Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon menyatakan keprihatinannya atas bencana itu. Ia menyatakan duka cita mendalam terhadap keluarga korban meninggal dalam musibah itu.

Hingga saat ini, belum ada data resmi mengenai jumlah korban tewas dalam bencana itu. Duta besar Haiti untuk Amerika Serikat, Raymond Joseph, menyatakan, "Saya kita ini adalah bencana dalam skala besar." Menurutnya, gempa besar terakhir menghantam negara ini 200 tahun lalu. Ribuan orang diduga masih terkurung di reruntuhan bangunan. Karel Zelenka, representatif Catholic Relief Services dalam telepon terakhirnya sebelum tidak bisa dihubungi sama sekali menyatakan ribuan orang mungkin akan tewas jika bantuan tidak segera datang. "Mereka semua masih tertimbun," ujarnya.

Ia juga menyatakan suasana saat itu sangat kacau. Warga yang selamat berteriak histeris sementara korban luka merintih-rintih meminta bantuan. "Suasana menjadi kabur karena kota tertutup oleh kabut debu," tambahnya. Sejumlah netter masih sempat mengirimkan informasi melalui situs jejaring sosial mengenai kondisi terkini Haiti. Richard Morse, musisi AS yang kini mengelola Hotel Olaffson di Haiti memposting melalui Twitter rekaman videonya tentang hancurnya bangunan di sekitarnya. Ia juga meng-upload beberapa foto dari beberapa rekannya. Ia hanya menulis singkat, "Kehancuran Massal" dalam tweet-nya.


Gempa diperkirakan sebesar 7.0 Skala Richter. Gempa tersebut berpusat di sebelah barat Port-au-Prince di kedalaman 10 km. Seorang Geofisikawati USGS, Kristin Marano, mengatakan gempa tersebut adalah yang terbesar sejak 1770 silam. Pada 1946, sebuah gempa sebesar 8,1 Skala Richter terjadi di Republik Dominika dan juga mengenai Haiti. Gempa tersebut menyebabkan tsunami dan menewaskan 1.790 orang. Gempa tersebut  juga dirasakan di Republik Dominika dan Kuba sebelah timur, namun dilaporkan tidak ada kerusakan besar di kedua tempat tersebut.

Presiden Barack Obama telah memerintahkan para ofisial AS mempersiapkan diri memberikan bantuan kemanusiaan kepada Haiti. Sementara itu Menteri Luar Negeri Venezuela, Nicolas Maduro, mengatakan pemerintahannya berencana mengirimkan pesawat-pesawat militernya untuk membawakan bahan-bahan makanan, air, serta obat-obatan. Negara latin tersebut juga akan mengirimkan sebuah tim SAR berisi 50 orang. Seorang musisi tenar asal Haiti, Wyclef Jean, telah mengimbau para fansnya agar mendonasikan uangnya untuk para korban gempa di Haiti. Ia menyatakan telah menerima kabar dari kampung halamannya bahwa banyak sekali orang yang tewas. Sementara itu, pemerintah Brasil terus mencoba melakukan komunikasi dengan kedutaannya di Haiti. Brasil memiliki 9.000 personel tentara di Haiti. Mereka tergabung dalam pasukan perdamaian PBB.
source : republika.co.id